Kuliah Umum: Best Practices of Sustainability Concepts

Program Studi Sarjana Akuntansi UNPAR menyelenggarakan Kuliah Umum dengan topik Best Practices of Sustainability Concepts pada hari Jumat, 03 Mei 2024 di Aula FE. Acara dibuka dengan kata sambutan dari Ibu Brigita Meylianti Sulungbudi, Ph.D., ASCA., CIPM selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNPAR. Kuliah umum dimoderatori oleh Bapak Bernardus Dwisektiono, S.E., M.M., CMA. selaku dosen mata kuliah Kepemimpinan Keberlanjutan yang juga merupakan Head of Finance Indonesia dan Direktur PT Papandayan Cocoa Industries. Kuliah Umum dengan topik Best Practices of Sustainability Concepts tersebut mengundang 4 narasumber yang merupakan praktisi dalam bidang sustainability. Masing-masing narasumber membawakan materi mengenai praktik sustainability di perusahaannya.

Pada kesempatan pertama, Ibu Astrid Puspitasari selaku External Affair and Sustainability HM Sampoerna menyampaikan materi dengan topik Sustainability at the Heart of Sampoerna. Praktik sustainability di Sampoerna dilakukan dengan memegang Three Hands Philosophy, yaitu: lingkungan, sosial, dan tata kelola. Filosofi tersebut mirip dengan Environmental, Social, and Governance (ESG). Pilar sosial Sampoerna menjadi pioneer yang menerapkan Youth Access Prevention di mitra retail, pioneer dalam membuat inovasi produk bebas asap, bermitra dengan retailer, maupun membuat tempat pelatihan untuk wirausaha (Sampoerna Entrepreneurship Training Center – SETC). Terkait dengan pilar lingkungan hidup, Sampoerna telah menggunakan energi yang terbarukan, mengelola limbah, merangkul masyarakat sekitar untuk mengelola limbah melalui waste bank, dan mengelola air. Sementara terkait dengan tata kelola, Sampoerna telah bekerja sama dengan mitra petani untuk mengimplementasikan Integrated Tobacco Production System (IPS).

Pada kesempatan kedua, Bapak Karyanto Wibowo selaku Sustainability Director Danone yang hadir melalui zoom menyampaikan materi dengan topik Driving Sustainability: Danone Indonesia’s Green Industry Initiatives. Menurut beliau, ke depannya sustainable food production menjadi sebuah tantangan. Danone memiliki target menjadi net zero emission company di tahun 2050. Agar dapat mencapai tujuan tersebut Danone menerapkan strategi pengelolaan sumber daya air melalui efisiensi air dan pengelolaan air limbah di pabrik, perlindungan daerah aliran sungai, akses air bersih, sanitasi, serta kolaborasi multipihak (supply chain). Komitmen sangat penting dalam menjalankan praktik sustainability. Sustainability without performance has no impact. Performance without sustainability has no future.”

Pada kesempatan ketiga, Ibu Maria Benedikta selaku Head of Sustainability Barry Callebaut menyampaikan materi dengan topik Best Practice of Sustainability Concept. Forever Chocolate merupakan salah satu praktik sustainability oleh Barry Callebaut yang dilakukan melalui upaya: 1) meningkatkan kemakmuran petani karena tanpa petani perusahaan tidak bisa mendapatkan kakao, 2) mejaga hak asasi manusia dalam seluruh rangkaian proses, baik di pabrik maupun di lapangan, 3) melestarikan alam dengan berkomitmen menjadi net zero emission di thn 2050, 4) sustainable ingredients. Sejak tahun 2023, Barry Callebaut juga mulai mengurangi pelatihan dan mulai mengukur adopsi pelatihan-pelatihan tersebut terhadap petani. From training to action, from remediation to prevention.

Pada kesempatan keempat, Ibu Natasha Gabriella selaku Head of Sustainability Coca-Cola Europasific Partners Indonesia (CCEP) yang hadir melalui zoom membawakan materi dengan topik Sustainability: It’s All About Balance. Strategi Coca-Cola Europasific Partners (CCEP) adalah great brand, great people, great execution, done sustainably. Rencana aksi keberlanjutan CCEP, merupakan inti dari strategi bisnis jangka panjang kami. Strategi tersebut meliputi: 1) Drinks (reduce sugar, menawarkan pilihan low sugar atau no sugar), 2) society (menjaga karyawan yang bertalenta, memiliki passion, dan komitmen serta mendukung supplier, komunitas, dan konsumen), 3) supply chain (kualitas dan integritas produk bergantung pada sustainable global supply chain, hak asasi manusia dihargai dan dilindungi), 4) climate (mencapai net zero carbon emission pada 2040), 5) packaging (manage penggunaan plastik sebagai packaging, menghilangkan packaging yang tidak diperlukan, menetapkan kemasan minuman sebagai bagian dari sirkular ekonomi), 6) water (berfokus pada efisiensi penggunaan air dalam operasi dan menjada keberlangsungan sumber air.

Acara kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Acara kemudian ditutup dengan pemberian sertifikat sebagai bentuk penghargaan kepada para narasumber yang diserahkan oleh Ibu Ir. Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Alumni, Inovasi, dan Bisnis serta Ibu Brigita Meylianti Sulungbudi, Ph.D., ASCA., CIPM selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNPAR.

Oleh: Kayla (6042101032)

X