Kelas Audit Industri Spesifik KPMG Indonesia – Pertemuan ke-11

Kelas Audit Industri Spesifik pada pertemuan ke-11 membahas mengenai industri Multi-Finance. Kelas ini dibawakan oleh oleh Bapak Yochian selaku Audit Director di KPMG Indonesia. Materi yang dibawakan dimulai dari pengenalan perusahaan pembiayaan, proses bisnis perusahaan pembiayaan, laludilanjutkan dengan penjelasan mengenai manajemen risiko pada perusahaan pembiayaan, perlakuan akuntansi dan isu penerapan, dan overview peraturan OJK atas perusahaan pembiayaan.  

Pada pertemuan hari ini, banyak hal baru yang dapat dipelajari pada industri multi-finance. Seperti perusahaan pembiayaan harus melakukan pemeriksaan terkait jaminan yang dijaminkan oleh debitur. Perusahaan pembiayaan harus memeriksa secara berkala apakah jaminan yang dijaminkan oleh debitur benar-benar ada. Apabila ternyata debitur melarikan diri dan jaminan yang dijaminkan juga tidak dapat ditemukan oleh pihak perusahaan pembiayaan, maka perusahaan pembiayaan biasanya bekerja sama dengan pihak debt collecter external. Hal ini merupakan salah satu risiko yang ada di dalam bisnis di industri multi-finance. Selain risiko terkait jaminan ini, risiko lain yang harus dipertimbangkan dalam bisnis di industri multi-finance adalah adanya risiko debitur gagal bayar atas pinjamannya kepada perusahan pembiayaan.

Dijelaskan juga mengenai 4 proses utama yang dilakukan oleh perusahan pembiayaan yaitu akuisisi portofolio, pemeliharaan portofolio, manajemen risiko kredit dan aktivitas keuangan (treasury). Risiko kredit merupakan risiko utama dari perusahaan pembiayaan, oleh karena itu untuk resiko ini, harus dilakukan close monitoring pada credit quality seperti mengingatkan debitur apabila terdapat penunggakan pembayaran.

Risiko kredit juga harus dikelola dengan baik seperti adanya prinsip kehati-hatian dalam pemberian fasilitas pembiayaan seperti melakukan survey tempat tinggal debitur, lalu harus juga dilakukan pengelolaan penagihan utang, pengawasan internal yang kuat dan pengelolaan jaminan. Pengelolaan jaminan penting untuk dilakukan karena jika debitur tidak bisa melakukan pembayaran, maka salah satu cara yang dapat digunakan oleh perusahaan pembiayaan adalah melelang jaminan yang sudah dijaminkan untuk membiayai sisa pembayaran yang tidak dapat tertagih.

Selain belajar mengenai peraturan serta risiko yang ada di dalam industri multi-finance, mahasiswa juga dijelaskan mengenai perlakuan akuntansi yang berlaku pada industri ini. Selain itu juga ada contoh soal mengenai jurnal transaksi terkait pembiayaan konsumen yang dibahas sehingga mahasiswa dapat lebih memahami contoh kasus yang biasanya terjadi dalam industri multi-finance. Pada akhir pemaparan, mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang sudah dipaparkan pada pertemuan ini. Sesi tanya jawab ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa.

X