
Pada hari Rabu, 10 September 2025, kelas perdana Audit Industri Spesifik (AIS) kembali hadir sebagai hasil kolaborasi antara Universitas Katolik Parahyangan dengan Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan (KPMG Indonesia). Pada semester Ganjil 2025/2026 ini, sebanyak 37 mahasiswa dari angkatan 2022 dan 2023 yang mengikuti perkuliahan yang diselenggarakan secara hybrid di Smart Classroom lantai 7 Gedung 9 Universitas Katolik Parahyangan. Perkuliahan ini menghadirkan pengajar yang terdiri dari Partner dan Direktur KPMG yang sudah berpengalaman menangani audit di berbagai industri. Hal ini menjadi nilai tambah dimana mahasiswa Akuntansi UNPAR dapat belajar langsung dari para profesional yang berpengalaman.

Pertemuan ini dibuka dengan sambutan dari Ibu Dr. Sylvia Fettry, SE., SH., M.Si., Ak., selaku Koordinator Mata Kuliah Audit Industri Spesifik. Pada kesempatan ini, kuliah dibawakan oleh Ibu Kusumaningsih Angkawidjaja (Bu Ningsih), Partner KPMG Indonesia sekaligus Former Head of Audit Assurance, yang telah berkarya di KPMG selama 30 tahun lamanya. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya kesinambungan generasi muda dalam profesi akuntansi dan audit. Profesi Akuntan berperan penting dalam pembangunan bisnis dan perekonomian Indonesia yang berkelanjutan, sehingga dibutuhkan auditor andal dari generasi penerus.
Pembelajaran hari ini mengangkat topik “Audit Overview of Specific Industries” yang memberikan gambaran mengenai karakteristik berbagai industri seperti Plantation, Insurance, General Mining, E-Commerce, Hotel & Resorts, Real Estate, FMCG, Power Plant, Banking, hingga Multi-Finance. Selain itu, mahasiswa juga belajar mengenai struktur kode etik serta standar-standar yang mengatur Profesi Akuntan di Indonesia. Sesi pembelajaran semakin interaktif dengan adanya polling mengenai industri yang diminati oleh mahasiswa.
Sepanjang kelas, mahasiswa menunjukkan antusiasme dengan bertanya serta menjawab pertanyaan. Setelah penyampaian materi, diskusi dikemas dalam format talkshow yang informatif dimana pertanyaan-pertanyaan yang telah dikumpulkan mahasiswa sebelum kelas dijawab dengan mendalam. Ibu Ningsih menjelaskan bahwa kompleksitas audit tidak hanya ditentukan oleh industrinya, tetapi juga oleh struktur entitas, jenis transaksi, dan penerapan standar akuntansi yang berlaku. Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa teknologi dalam audit hanyalah alat bantu, sehingga judgement dan professional skepticism tetap menjadi kunci bagi auditor.

Perkuliahan ini diakhiri dengan Q&A terbuka bagi mahasiswa yang ingin bertanya lebih lanjut. Banyaknya pertanyaan yang muncul mengenai audit di sektor usaha tertentu menunjukkan tingginya rasa ingin tahu dan keterlibatan aktif mahasiswa sepanjang kelas. Hal tersebut membuat suasana kelas perdana ini terasa hidup dan dinamis. Kelas pertama ini memberikan begitu banyak insight baru bagi mahasiswa, yang membuat mahasiswa semakin menantikan materi menarik yang akan datang. Momen ini menandai awal dari perjalanan pembelajaran yang bersemangat dalam rangkaian perkuliahan Audit Industri Spesifik tahun 2025. Kedepannya, kuliah ini diharapkan dapat turut membentuk calon praktisi berkualitas dari Akuntansi UNPAR yang siap menghadapi dunia profesional.
