
Tim Lomba Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Katolik Parahyangan mengikuti Gadjah Mada Business Case Competition 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada. Perlombaan ini diikuti oleh 118 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia maupun luar negeri, menjadikannya sebagai perlombaan internasional. Pada GMBCC 2025 kali ini, tim lomba Akuntansi UNPAR diwakili oleh tim “The Grind Squad” (Joseph Ferigandhi Bede, Vinaya Vidyashani, dan Wennaldo Sudhartio) yang merupakan mahasiswa Akuntansi angkatan 2022.
Tahun ini, GMBCC bekerja sama dengan ParagonCorp sebagai case partner, mengangkat isu-isu nyata dalam industri kecantikan yang berkelanjutan. Rangkaian kegiatan GMBCC 2025 terdiri dari 3 babak, yaitu preliminary, semifinal, dan final.
Pada babak penyisihan, seluruh peserta diminta mengerjakan studi kasus dalam format paper-based business case. The Grind Squad mengusulkan inisiatif ekonomi sirkular berbasis kemasan ulang dan ekosistem pengumpulan sampah melalui mitra ritel modern. Dengan pendekatan strategis dan feasibility yang kuat, tim berhasil meraih peringkat ke-6, memastikan posisi mereka di babak semifinal sebagai bagian dari Top 15.

Pada tahap semifinal, peserta diminta merancang strategi pemasaran kreatif untuk brand skincare Tavi. Solusi yang dibawakan memperoleh apresiasi tinggi dari dewan juri, dan mengantarkan The Grind Squad menempati peringkat ke-2 dari 15 tim semifinalis.
Dari 15 tim semifinalis, hanya 5 tim terbaik yang terpilih untuk melaju ke babak final. Kelima tim ini berasal dari berbagai universitas ternama di Indonesia, menjadikan persaingan di babak puncak semakin ketat dan kompetitif.
Babak final mencakup serangkaian tantangan yang menguji kemampuan berpikir strategis, adaptasi cepat, serta ketahanan tim dalam menyampaikan dan mempertahankan ide.
Pada babak final (15/07/2025), The Grind Squad kembali tampil di sesi final presentation di hadapan empat dewan juri, yaitu Dr. Sari Winahjoe Siswomihardjo, M.B.A., Azellia Alma Shafira, S.E., M.Sc., Karina Anindita, Sigit Prihatmoko. Pada hari yang sama, tim juga mengikuti tantangan 1-Hour Case yang kemudian dipresentasikan dalam sesi debat antar lima tim finalis.
The Grind Squad menempati posisi ke-4 dari 5 tim finalis dalam GMBCC 2025. Meskipun belum berhasil meraih gelar juara, pencapaian sebagai finalis dari 118 tim peserta tetap merupakan hal yang patut diapresiasi. Kesempatan untuk tampil di babak final dan menyelesaikan berbagai tantangan secara langsung selama tiga hari memberikan pengalaman yang berharga sekaligus menjadi momentum positif dalam membawa nama universitas ke panggung kompetisi bisnis tingkat nasional.
oleh: Vinaya