Prodi Sarjana Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan meraih Hibah Kompetisi dalam Program Kompetisi Kampus Merdeka Kemendikbudristek tahun 2021. Berkenaan dengan peraihan hibah kompetisi ini, maka Program Studi Sarjana Akuntansi Universitas Katolik Parahyangan menyelenggarakan serangkaian kegiatan, diantaranya adalah Pembekalan dan Pendampingan Tim Lomba Akuntansi dengan mengundang para Alumni Akuntansi maupun para praktisi untuk memberikan pembekalan bagi sekitar 35 mahasiswa tim lomba Akuntansi yang terpilih dari Angkatan 2018 dan Angkatan 2019.
Para mahasiswa mendapatkan berbagai pengalaman ilmu dengan berbagai topik terkini yang relevan bagi lomba dan masa depan tim lomba tersebut dalam memasuki dunia kerja. Pada hari Selasa, tanggal 10 Agustus 2021, dilangsungkan satu pembekalan secara online dengan mengundang alumni Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan angkatan 2007, yaitu Ibu Misherlyn Liando. Setelah lulus dari UNPAR, beliau bekerja di Ernst & Young Indonesia sampai dengan saat ini. Sudah 10 tahun kurang lebih beliau bekerja sebagai auditor yang telah melakukan proses audit pada berbagai sektor, seperti: sektor pertambangan, sektor agribisnis, sektor manufaktur, sektor keuangan, maupun sektor transportasi-pelayaran. Saat ini, beliau menjabat sebagi Audit Manager pada Ernst & Young Indonesia.
Pada kesempatan ini, beliau membawakan tema Building a Better Working World with Gen Z. Sesi dibuka dengan pengalaman beliau dalam pekerjaannya, terutama dalam menghadapi co-worker yang memiliki usia maupun sifat yang beragam. Beliau menjelaskan bahwa soft skill sangatlah dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini, terutama karena tim kerja sekarang anggotanya antar-generasi dan memiliki karakteristik yang sangat beragam.
Generasi baby boomer (kelahiran 1940 – 1959) cenderung memiliki sifat idealis dan sangat konservatif yang membuat mereka memiliki etika kerja yang tinggi. Hal ini membuat karyawan dari generasi baby boomer memiliki inisiatif yang cukup tinggi dalam pekerjaannya dan tidak terlalu mementingkan work-life balance. Generasi berikutnya adalah Gen X (1960 – 1979). Generasi ini menghadapi tantangan dan persaingan yang lebih tinggi dalam dunia kerja dibandingkan baby boomer. Hal ini membuat mereka cenderung lebih individualis dan kompetitif. Generasi yang dilahirkan oleh baby boomer, Gen Y, memiliki kecenderungan untuk memiliki ekspektasi yang tidak realistis dan overconfidence karena “dimanja” oleh orang tuanya. Generasi ini pun lebih fleksibel dan cenderung menyukai bekerja dalam tim. Sedangkan Gen Z memiliki kecenderungan untuk jauh lebih realistis dalam menghadapi dunia kerja karena mereka dilahirkan dan dibesarkan di tengah krisis. Generasi ini pun memiliki pengetahuan terkait kecanggihan teknologi yang jauh lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Dunia kerja sekarang yang memiliki 4 generasi berbeda menimbulkan banyaknya konflik yang harus diatasi.
Perusahaan sekarang sudah mulai mempersiapkan diri untuk menerima Gen Z dalam perusahaannya. Beberapa persiapan yang dilakukan oleh industri audit antara lain: digitalisasi audit tools, penerapan digitalisasi audit tools di Ernst & Young adalah yaitu dengan adanya EY Canvas, EY Canvas Client Portal, EY Atlas dan EY Helix. Usaha lain yang dilakukan adalah dengan menawarkan kesempatan belajar tentang industri baru sambil traveling, memastikan bahwa adanya diversity & inclusiveness dalam perusahaan, memberikan gaji & benefit lain yang kompetitif dalam industri, melakukan mentoring dengan kelompok yang kecil, serta memberikan feedback yang periodik / rutin.
Gen Z pun harus mengembangkan beberapa soft skill agar dapat bekerja dengan baik, khususnya dalam industri audit. Soft skill yang dimaksud adalah etika kerja yang tinggi, kemampuan komunikasi & mendengarkan, kemampuan bekerja dalam tim, inisiatif, kemampuan beradaptasi, kepercayaan diri, skepticism, kemampuan menyelesaikan masalah, serta kemampuan analitis dan teknikal. Usaha dalam menciptakan dunia kerja yang lebih baik dalam industri audit, khususnya oleh EY, dilakukan dengan motivasi untuk menciptakan long-term value yang lebih baik untuk klien, masyarakat dan komunitas. Usaha ini pun diharapkan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh anggota yang terlibat dalam dunia kerja.
Pembicara menutup sesi ini dengan menitipkan pesan bagi peserta dan seluruh mahasiswa Akuntansi UNPAR, yaitu untuk selalu berusaha mengembangkan soft skill yang diperlukan agar dapat memiliki competitive advantage di dunia kerja karena perusahaan sekarang tidak hanya memperhatikan technical skill yang dimiliki oleh para pekerjanya.
Program Studi Akuntansi Universitas Katolik Parahyangan


