
Kelas Audit Industri Spesifik pada Jumat, 22 November 2024 yang merupakan pertemuan ke-11 mengajarkan topik mengenai FMCG, dengan pembicara Ibu Andarini Handriarti ( selaku Director ) dan Bapak Muh. Taufik Hasan ( Selaku Manager ) . Sesi pembelajaran dimulai dengan penjelasan overview mengenai industri FMCG oleh Bapak Muh. Taufik Hasan, di mana produk yang termasuk ke dalamnya ialah produk-produk yang karakteristiknya cepat terjual dan memiliki masa simpan yang pendek, seperti makanan dan minuman, skincare, kosmetik, dll. Atas dasar hal tersebut, industri FMCG memiliki kecenderungan risiko berkaitan dengan penjualan fiktif dalam rangka meningkatkan revenue penjualan yang dibahas lebih lanjut di sesi berikutnya.
Perekonomian Indonesia sangat bergantung kepada Industri FMCG, sehingga apabila industri ini hilang, performa ekonomi tentu akan menurun. Beberapa tantangan yang harus diantisipasi oleh penjual produk FMCG adalah product master data, customer data, empowered customer, government regulation, data security (seperti kehilangan data / cyber attack), dan keterlibatan AI dalam supply chain. Pesaing dari industri ini adalah uang konsumen, yang artinya apabila perekonomian melemah, maka daya beli akan menurun dan masyarakat cenderung jarang melakukan pembelian produk. Saat melakukan audit, auditor perlu memperhatikan faktor isu lingkungan yang berkaitan dengan pendirian industri FMCG di suatu kawasan, misalnya terkait kawasan yang dulunya padat penduduk kemudian dibangun menjadi manufaktur FMCG. Dalam hal ini, perusahaan FMCG harus memberikan tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
Sesi selanjutnya dibawakan oleh Ibu Andarini Handriarti yang membahas mengenai proses audit perushaan FMCG. Beberapa akun yang relevan dengan indutsri ini adalah inventory (terkait pencadangan untuk slow moving inventory), revenue (fraud risk revenue overstated untuk mendapat bonus), fixed asset, payables, dan accruals. Auditor juga perlu memperhatikan terkait channel stuffing, bill and hold, trade promotion, dan discount karena faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan peluang bagi manajer dalam melakukan manipulasi data. Selanjutnya, Ibu Andarini juga menjelaskan overview mengenai bagaimana D&A digunakan untuk mengaudit perusahaan FMCG, yang dulunya masih manual dengan area coverage limited transaction, sekarang sudah bisa menggunakan data analytic berupa tools untuk pemilihan sampel. Pada akhrinya, kelas ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif dari beberapa mahasiswa yang dijawab secara langsung oleh pembicara.
Program Studi Akuntansi Universitas Katolik Parahyangan